MAKALAH
ZOOLOGI INVERTEBRATA
COELENTERATA
Dosen
Pengampu : Reny Safita M.Pd
KELOMPOK
III
Anittya
Nur Azizah TB 131 026
Desi
Wulandari Purba TB 131 035
Ikke
Shinta Satrianty TB 131 057
Lis
Mardiana TB 131
069
Zulkifli TB
131 153
Jurusan
pendidikan Biologi
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Sejarah dan Asal-Usul
Dewasa ini banyak sudah hasil laut yang di pakai untuk
pangan, aksesoris atau pun kosmetik yang membuat organisme-organisme di lautan
semakin berkurang atau bahkan mendekati punah, namun apakah kita tahu spesies
apa saja yang ada di lautan dan apa saja manfaat dan ancaman yang ada, apalagi
Indonesia adalah negara bahari yang mempunyai lautan yang luas. Untuk itu kita
sebagai mahasiswa biologi harus mengetahui tentang filum yang hidup di laut
maupun air tawar salah satunya adalah Coelenterata.
Coelenterata adalah istilah usang mencakup dua filum
hewan, yang Ctenophora (ubur-ubur jengger) dan Cnidaria (karang hewan, jeli
benar, anemon laut, pena laut, dan sekutu mereka). Nama berasal dari
"koilos" Yunani ("penuh bellied"), mengacu pada rongga
tubuh dua filum ini. Mereka memiliki
organisasi jaringan yang sangat sederhana, dengan hanya dua lapisan sel,
simetri eksternal, internal dan radial. Beberapa contoh adalah karang, anemon
laut yang kolonial dan hydra, ubur-ubur yang soliter. Semua karakteristik
coelenterata ada di perairan, sebagian besar di laut. Tubuh memiliki hypostome
pembukaan tunggal dikelilingi oleh tentakel sensorik. Hewan ini umumnya
bereproduksi secara aseksual dengan tunas.
Sejarah Klasifikasi coelenterata tidak lagi diakui
sebagai ilmiah yang valid, sebagai Cnidaria dan Ctenophora ditempatkan di
peringkat yang sama di bawah Metazoa dengan filum hewan lainnya. Meskipun
demikian, istilah coelenterate masih digunakan dalam pengaturan informal untuk
mengacu pada Cnidaria dan Ctenophora. Rumitnya masalah ini adalah karya tahun
1997 Lynn Margulis (merevisi model sebelumnya oleh Thomas Cavalier-Smith) yang
menempatkan Cnidaria dan Ctenophora sendiri di bawah cabang Radiata dari
subregnum Eumetazoa (terakhir ini mengacu pada semua hewan kecuali spons,
Trichoplax) pengelompokan paik diterima secara universal. Namun, keduanya
sering ditemui dalam literatur taksonomi.
Terdapat
sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut. Phylum Coelenterata termasuk dalam phylum
yang masih primitif.
B. Pengertian
Filum Coelenterata
berasal dari bahasa Yunani dari kata “koilos” yaitu rongga
tubuh atau selom dan “enteron” yaitu usus. Jadi coelenteron artinya rongga yang
berfungsi sebagai usus / alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Dalam bahasa Yunani, cnido = Penyengat, karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
berfungsi sebagai usus / alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Dalam bahasa Yunani, cnido = Penyengat, karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Karang yang ada di pantai tebentuk
dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata. Coelenterata memiliki
struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi
membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Colenterata merupakan hewan yang
memiliki rongga. Termasuk hewan
diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm
dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh
bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel
terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis).
Phylum
coelenterata kebanyakan hidup dilaut, biasanya terdapat diperairan dangkal, dan
melekat pada substrat. Coelenterata pada salah satu kelasnya yaitu hydrozoa yang jumlahnya kurang lebih
2.700 jenis. Kelas scypozoa yang memiliki jumlah species yang lebih dikenal
dengan nama ubur-ubur, yang hampir
seluruhnya hidup dilautan dan kebanyakan menghuni perairan pantai sehingga
menimbulkan bahaya bagi perenang (Oemardjati dan Wardana, 2000).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Morfologi
·
Bentuk tubuhnya simetris radial, tidak bersegmen dan
tidak mempunyai kepala.Mulut dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi sebagai
alat penangkap mangsa, alat penggerak, dan alat pertahananan.
·
Tubuhnya tersusun atas dua lapisan (diploblastik).
·
Lapisan luar disebut ektoderm terdiri dari sel epidermis.
Pada bagian tentakelnya terdapat knidoblas atau sel jelatang yang didalamnya
terdapat nematosis (sel penyengat). Nematosis dilepaskan bila ada musuh dan
menghasilkan zat racun yang disebut hipnotoksin.
·
Lapisan dalam disebut endoderm (gastroderm) yang melapisi
rongga gastrovaskular.
Diantara dua lapisan tersebut terdapat mesoglea, yang didalamnya terdapat anyaman-anyaman sel-sel syaraf yang tersebar secara difusi.
Diantara dua lapisan tersebut terdapat mesoglea, yang didalamnya terdapat anyaman-anyaman sel-sel syaraf yang tersebar secara difusi.
·
Organisme
uniseluler (bersel tunggal).
·
Eukariotik
(memiliki membran nukleus).
·
Hidup soliter
(sendiri) atau berkoloni (kelompok).
·
Umumnya tidak
dapat membuat makanan sendiri (heterotrof).
·
Hidup bebas,
saprofit atau parasit
·
Parasit : menumpang pada organisme lain, yaitu dengan
menyerap bahan-bahan makanan dari si inang .
·
Saprofit : menumpang pada organisme lain, tapi tidak
menyerap makanan dari si inang, melainkan mengolah dari sisa-sisa pembuangan si
inang.
·
Dapat membentuk
sista untuk bertahan hidup, sista
merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip
dengan endospora yang terjadi pada bakteri.
·
Alat gerak
berupa pseudopodia, silia, atau flagella.
·
Coelenterata
hidup dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada
knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.
B. Anatomi
·
coelenterata adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi
yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri.
·
Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip
jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel.
·
Punya rongga
gastrovaskuler untuk pencernaan makanan.
·
Sistem
pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa
dan Sifonoglia
·
Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam
merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea.
·
Mesoglea adalah
lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan Gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari
bahan gelatin.
·
Mengalami
siklus hidup (metagenesis).
·
Dalam siklus
hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
·
Keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh
tentakel berknidosit.
·
Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk
yang berfungsi sebagai mulut
maupun anus
yang disebut manus.
·
Tipe coelenterata
a.
Polip
Polip adalah bentuk
Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk
silindris, mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk
koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya : polip
untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan
yakni gastrozoid.
b.
Medusa
Medusa adalah bentuk ubur-ubur
seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas.
C.
Fisiologi
·
Cara
mendapatkan makanan
Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang
mengandung partikel-partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika
terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan
mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan
lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut terdapat
kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna
secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari
makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan melalui mulut. Setiap hewan
Coelentarata mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler
Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan
belum mempunyai anus.
·
Reproduksi
ü Aseksual (Vegetatif)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada
fase polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup
tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru.
Semakin banyak lalu menjadi koloni.
ü
Sexual (Generatif)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel
ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel
sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang
hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula
zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk
dan membentuk polip di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dan
generatif pada coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga
coelenterata mengalami pergiliran
keturunan/ siklus hidup/metagenesis.
·
Pada coelenterata pertukaran gas terjadi secara difusi
pada sel di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air. Untuk respirasi,
coelenterata mempunyai alat bantu berupa lekukan jaringan yang terdapat pada
gastrodermis, disebut sifonoglia.
·
Sistem ekskresi pada coelenterata berlangsung secara difusi, dari sel
tubuh ke epidermis lalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.
·
Habitat seluruhnya hidup di air, baik di
laut maupun di air tawar. Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau
berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan
tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak
bebas melayang di air.
D. Klasifikasi
Coelenterata
dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan
Ctenophora.
1.
Hydrozoa
·
Hydrozoa
berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular.
·
Umumnya hidup
soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk
polip dan medusa.
·
Lebih sering
ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa
jarang ditemukan.
·
Contoh
: Hydra virdis Dan Obelia geniculate.
a.
Hydra
1)
bentuk tubuh Hydra
seperti polip.
2)
habitat di air
tawar.
3)
ukuran tubuh
Hydra antara 10 mm – 30 mm.
4)
makanannya berupa tumbuhan kecil dan
Crustacea (udang-uadangan) rendah.
5)
bagian tubuh
sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan
untuk bergerak.
6)
terdapat mulut
yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah
tentakel.
7)
tentakel
berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
8)
makanan
dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
9)
reproduksi
aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada bagian samping tengah dinding
tubuh Hydra.
10) Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga
gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri
dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
11) Reproduksi secara
aseksual dengan membentuk kuncup sedang secara seksual dengan membentuk gamet
jantan dan betina.
b. Obelia
1)
Hidup di air
laut secara koloni.
2)
Sebagian besar
waktu hidupnya sebagai koloni polip.
3)
Bagian polip
yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant.
4)
fase seksual
(medusa) disebut gonangium
2. Scyphozoa
1)
Berasal dari
kata scyphos = mangkok.
2)
Bentuk tubuh
Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur
mangkuk .
3)
Memiliki bentuk
dominan medusa.
4)
Polip bagian
atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air.
5)
Medusa akan
melakukan kawin dan membentuk planula sebagai calon polip.
6)
Dikelompokkan
dalam 5 ordo yaitu : Stauromedusae (lucernarida), Cubomedusae (charibdeida),
Coronatae, Semaeostomae, dan Rhizostomae.
7)
contoh Aurelia
aurita (ubur-ubur).
3.
Anthozoa
Berasal dari kata Anthos = bunga dan zoon = binatang.
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga.
Anthozoa
dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip. Bila dibandingkan, polip Anthozoa
berbeda dengan polip pada Hydrozoa. Di lihat dari perbedaannya dengan mengamati
gambar di bawah ini.
(a) struktur polip Hydrozoa (b)
struktur polip Anthozoa
Contoh
dari Anthozoa :
1) Mawar Laut (Anemon Laut) menempel pada dasar perairan. Pada
permukaan mulut Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel
ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga
Mawar Laut tetap bersih.
2) Koral (Karang) cara hidupnya berkoloni membentuk masa yang
kaku dan kuat. Masa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi
polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu.
Ada tiga tipe batu karang, yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang
atol.
4.
Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum
tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis dan
tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
1) Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri
atas beberapa ordo, antara lain :
·
Cydippida, tubuh bulat/oval, terdapat semacam
tanduk. Contoh : Mertensia.
·
Cobata, tubuh memadat dilengkapi dengan
dua cuping oval, contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
·
Cestida, tubuh seperti pita, contoh : Cestum
dan Velamen.
·
Platyctenida, tubuh pipih,
contoh : Ctenoplana dan Coeloplana.
2) Subkelas muda (tak punya tentakel),
·
Ordo Beroida,
tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe.
E.
Peranan Dalam Kehidupan
1) Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan
kosmetik / kecantikan.
2) Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur
dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3) Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat
melindungi pantai dari aberasi air laut.
4) Karang dipantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak
untuk mencengah pengikisan pantai.
5) memberi warna
taman laut tampak indah.
6) Anemon
laut/mawar laut sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut.
7) Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan
berbagai ikan dan ganggang.
8) Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek
wisata.
9) Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tinggi
terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hingga Great Barier Reef
di Australia.
10) Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar
snorkling dan diving.
11) Peranan
negatif dari anggota filum ini belum diketahui secara pasti. Hanya saja,
beberapa pengalaman menunjukkan bahwa sering terjadi para pengunjung pantai
mengalami gatal-gatal, bahkan keracunan akibat "tersengat" ubur-ubur
( Aurelia ).
BAB
III
KESIMPULAN
A. Karakteristik
Umum
Anggota filum coelenterata menunjukkan
beberapa ciri umum, antara lain :
·
Hewan
multiseluler invertebrate
·
Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.
·
Memiliki mulut sekaligus sebagai anus.
·
Diploblastik, tubuh terdiri dari 2
lapisan yaitu ektoderm dan endoderm yang diantara keduanya terdapat lapisan non
seluler yang disebut mesoglea.
·
Rongga gastrovasculer sebagai tempat
pencernaan makanan.
·
Mempunyai tentakel yang dilengkapi
dengan knidoblast dan nematokis sebagai alat penangkap mangsa.
·
Tubuh dewasa
berbentuk polip ( melekat di dasar perairan seperti tumbuhan ) atau medusa (
berenang/melayang di air seperti ikan ).
·
Memiliki rongga tubuh, memiliki sel penyengat, memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks, Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk
jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
B.
Karakteristik khusus
·
Pada kelas Anthozoa memiliki cirri khusus tubuhnya
menyerupai bunga.
·
Pada kelas Scyphozoa, ubur-ubur mempunyai
pertahanan diri dengan cara menyengat.
·
Tubuh radial simetris (silindris, globular atau
spherikal).
·
Dinding tubuh diploblastik atau dua lapis jaringan,
ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis) yang memiliki sel jatang atau
penyengat.
·
Tubuh tidak beranus tetapi hanya bermulut yang dilengkapi
dengan tentakel-tentakel di sekelilingnya.
·
Sistem pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa
rongga gastrovaskular.
·
Belum memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi
yang khusus.
Daftar Pustaka
Brotowidjoyo. 2004. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Kartawi, Yusuf. dkk. 2005.
Zoology Invertebrata. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Maskoeri, Jasin. 1987. Sistematik
Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Rusyana, Adun. 2009. Zoologi
Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung : Alfabeta.
Pertanyaan :
1. Apa pengertian
dari Hypostome ?
Jawab : hypostome yaitu daerah sekitar
mulut pada coelenterata , misalnya pada Hydra,
2. Apa manfaat
(keuntungan dan kerugian) dari filum Coelenterata ?
Jawab :
Keuntungan :
·
Hewan ubur-ubur
yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung
ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
·
Di Jepang
selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
·
Karang atol,
karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air
laut.
·
Karang dipantai
sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
·
memberi warna taman laut tampak indah.
Kerugian :
·
Peranan negatif dari anggota filum ini
belum diketahui secara pasti. Hanya saja, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa
sering terjadi para pengunjung pantai mengalami gatal-gatal, bahkan keracunan
akibat "tersengat" ubur-ubur ( Aurelia ).
3. Jelaskan fungsi
masing-masing struktur medusa pada gambar ?
Jawab :
·
Tentakel : berfungsi untuk menangkap makanan dan mangsa.
·
Rongga gastrovaskular : rongga tengah Coelenterata tempat
terjadinya pencernaan secara gastrovaskuler.
·
Gastrodermis : endodermis yang terdiri dari sel
pencernaan, sel sensori, sel berflagel, dan sel vakuola makanan.
·
Mesoglea : lapisan bukan sel yang terdapat
diantara lapisan epidermis dan gastrodermis, di dalamnya terdapat banyak sel dan ganglia
saraf.
·
Mulut/anus : dilengkapi
oleh tentakel yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
4. Jelaskan siklus
hidup Coelenterata ?
Jawab :
Mengalami siklus hidup (metagenesis). Dalam
siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu
Polip dan medusa.
·
Polip adalah bentuk Coelentarata
yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian
proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang
dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki
beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya :
a.
polip untuk pembiakan yang
menghasilkan medusa (gonozoid)
b.
polip untuk makan
yakni gastrozoid.
·
Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti
payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat berenang bebas.
5. Bagaimana proses
pembentukan sista pada filum Coelenterata ?
Jawab :
Sista adalah selubung pelindung yang
menyelubungi sel istirahat. Sista yaitu bentuk sel yang menebal, sebagai
bentuk adaptasi terhadap kondisi luar yang kurang menguntungkan atau untuk
mempertahankan diri.
Dalam bentuk sista, protozoa mampu
bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah yang tersebar pada jarak
yang sangat luas. Sista dapat terbentuk dalam kondisi lingkungan yang
kekurangan nutrisi, kekeringan temperatur yang tinggi, maupun pH yang rendah.
Namun, tidak semua protozoa membentuk sista, contohnya Trichomonas vaginalis yang merupakan
organisme patogen pada organ seksual.
Best free slot machines casino bonus codes
BalasHapusIf you like a fun free online casino septcasino with bonus slots for 바카라 free, why not try one of the best free online casinos of 2021? 메리트카지노 · Play Free Slot Games.
pl686 replica bags designer wl292
BalasHapus